BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang1
Topik yang dipilih dalam tinjauan pustaka ini adalah masalah berfikir dan logika.Walau terkesan sepele namun ternyata hal inilah yang banyak menjadi sumber masalah dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi mahasiswa. Tentang jaringan hewan dan tumbuhan. Untuk melengkapi wacana tentang berfikir akan dibahas juga sedikit mengenai kreativitas dan berfikir lateral yang mempunyai hubungan erat dengan cara kerja fikiran.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Sesuai dengan judul ini “JARINGAN HEWAN DAN TUBUHAN”. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diindentifkasi sebagai Jenis-jenis jaringan hewan, enis-jenis jaringan tumbuhan, pembahasn tentang jaringan
Topik yang dipilih dalam tinjauan pustaka ini adalah masalah berfikir dan logika.Walau terkesan sepele namun ternyata hal inilah yang banyak menjadi sumber masalah dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi mahasiswa. Tentang jaringan hewan dan tumbuhan. Untuk melengkapi wacana tentang berfikir akan dibahas juga sedikit mengenai kreativitas dan berfikir lateral yang mempunyai hubungan erat dengan cara kerja fikiran.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Sesuai dengan judul ini “JARINGAN HEWAN DAN TUBUHAN”. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diindentifkasi sebagai Jenis-jenis jaringan hewan, enis-jenis jaringan tumbuhan, pembahasn tentang jaringan
Pengamatan
terhadap jaringan-jaringan yang menyusun makhlukh hidup sangat diperlukan agar
bisa membuktikan tetang teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Selain itu
dengan mengadakan praktik lapangan akan membuat suatu objek penelitian menjadi
lebih nyata dan lebih objektif.
1.2 Identifikasi masalah
1.apa yang
membedakan sel tumbuhan monokoti dengan
sel tumbuhan dikotil?
2. bagaimanakah bentuk sel otot jantung, otot polos, dan lurik?
1.3 Tujuan
1. Mengenal sel tumbuhan monokotil dan dikotil.
2. Membedakan struktur pada kedua sel tersebut.
3. Mengetahui sel otot jantung, polos, dan lurik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan dalam biologi adalah
sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringa-jaringan yang
berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk
organ.
Cabang ilmu biologi yang mempelajari
jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.Menurut asal
meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan primer dan jaringan
sekunder. Jaringan primer adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang
berasal dari meristem primer. Sedangkan jaringan sekunder adalah jaringan yang
dibentuk oleh sel-sel berasal dari meristem sekunder. Jaringan dewasa penyusun
organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis),
jaringan dasar (parenkim), jaringan pengangkut (penyokong), jaringan pengangkut
(vaskuler), dan jaringan sektoris.
a. Jaringan pelindung (epidermis)
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, bateng, daun, bunga, dan buah.
b. Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervarisi dan masih melakukan proses fisiologis.
c. Jaringan penyokong (penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tubuh.
d. Jaringan pengangkutt (vakuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.
e. Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh.
a. Jaringan pelindung (epidermis)
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, bateng, daun, bunga, dan buah.
b. Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervarisi dan masih melakukan proses fisiologis.
c. Jaringan penyokong (penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tubuh.
d. Jaringan pengangkutt (vakuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.
e. Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan
Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 13
januari 2016 di Laboratorium Pertanian universitas garut.
B. Alat dan
Bahan
1. Alat yang digunakan
1.
Mikroskop
2.
Pisau kater
3.
Air
4.
Gelas
objek
5.
Pivet
2.
Bahan
1.
Hewan :
preparat otot/daging, hepar, limpha usus, tulanh,dll
2.
Tumbuhan :
akar, batang, daun tumbuhan monokotil
dan dikotil.
C. Prosedur
Kerja
1. Pengamatan pada tumbuhan dan hewan
2.
Mempelajari bagian-bagian tersebut
3. Gambar bagian-bagian organ yang terlihat dan
komunikasikan dengan para asisten
4.
Lakukan diskusi dengan asisten atau teman satu kelompok
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 sel dan jaringan pada tumbuhan
Dinding sel, terdiri dari lamela
tengah, dinding primer, dinding sekunder (pada sel-sel tertentu). Komponen
utama dinding sel adalah selulosa, yang terdiri dari 10.000 unit glukosa yang
terjalin berupa benang-benang yang disebut mikrofibril, sedangkan unsur lainnya
adalah lignin, suberin, dan kritin.
Protoplas, secara struktural sel
dipisahkan kedalam protoplas dan dinding selyang menyelubunginya. Protoplas
mengandung macam-macam struktur protoplasma dan benda-benda didalamnya yang tak
hidup serta bersifat organik atau anorganik.
Sitoplasma, merupakan zat protoplasma
yang berada diluar inti. Selaput plasma. Selaput ini menyelubungi seluruh
protoplas termasuk plasmodesmata, tempat yang mungkin terjadi hubungan dengan
yang lain.
Perkembangan jaringan primer pada
akar sama seperti pada batang. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah
pemanjangan, dan kemudian daerah diferensiasi, yang terbagi menjadi dua yaitu:
daerah pendewasaan jaringan primer dan daerah jaringan yang telah dewasa.
Jaringan sekunder pada akar dikotil tumbuh dari kambium. Letak xilem primer
tetap ditengah-tengah akar, sedangkan floem primer terdasak ketepi endodemis.
Susunan jaringan akar monokotil sama seperti akar dikotil muda, yaitu
epidermis, korteks, dan stele. Seperti pada batang, akar monokotil
tidak berkambium, sehingga tidk mempunyai jaringan sekunder. Susunan akar
monokotil sedikit berbeda dengan akar tumbuhan dikotil. Pada akar dikotil xilem
dilengkapi dengan floem setiap sel endodermisnya dilengkapi dengan pita kaspari
yang berfungsi mencegah masuknya dri korteks endodermis. Xilem primer pada akar
monokotil ada yang berukuran kecil dan besar yang terletak dibagian tengah
akar, dan xilem primer yang ukurannya kecil terletak sejajar
mengelilingi xilem primer yang besar.
Dinding sel tumbuhan memiliki membrane sel dan juga
mempunyai dinding sel. Dinding sel pada umumnya tersusun oleh selulosa,
bersipat permeable.
Anatomi akar tumbuhan dikotil dan
monokotil terdiri atas kulit kayu dan empelur. Empelur muda ditemukan pada
batang kayu yang sudah tua, bagian terluar dari batang dikotil adalah kulit
kayu yang terdiri dari epidermis, kambium, korteks, dan floem. Sedangkan
anatomi monokotil memiliki dining sel tebal, dibagian dalam epidarmis tanaman
terdapat jaringan tipis yakni jaringan skelerenkim yang merupakan kulit batang.
Secara anatomi susunan batang monokotil
berbeda dengan batang dikotil, pertumbuhan batang dimulai dari meristem apikal,
yang akan membelah kemudian
sel-selnya memanjang dan selanjutnya akan berdiferensi menjadi
jaringan primer. Yang termasuk jaringan primer adalah bakal daun, tunas ketiak,
epidermis, korteks, ikatan pembuluh dan empelur. Ikatan pembuluh berkembangdari
prokambium yang berasal dari meristem apikal. Prokambium diantara xilem dan
floem akan berkembang menjadi kambium. Ikatan pembuluh pada
dikotil letaknya teratur, bersama empelur membentuk silinder pusat
(stele).
Pada tumbuhan monokotil meristem apikal
kecil dan berkembang bakal daun, tunas dan epidermis. Dibawa meristem apikal
dan melebar disekelilingnya terdapat meristem primer yang menebal
disebut perifer. Meristem perifer ini berkembang menjadi bagian besar batang
yang berisi ikatan pembuluh. Letak ikatan pembuluh pada monokotil tersebar
sehingga tidak kelihatan adanya korteks dan silinder pusat.
Daun adalah organ yang terdiri atas
babarapa macam jaringan, diantaranya epidermis, parenkim, ikatan pembuluh.
Epidermis babarapa daun dilapisi lapisan kutikula. Mulut daun ditemukan pada
permukaan bawah daun. Diantara epidermis atas dan epidermis
bawah diisi dua macam jaringan parenkim yaitu jaringan pagar
(palisade parenkim) yang mengandung banyak kloroplast dan jaringan bunga karang
(spons parenkim) dengan kloroplast yang lebih sedikit, yang keseluruhannya
disebet msofil. Ikatan pembuluh pada daun membentuk sistem pertulangan daun.
4.2
sel dan jaringan pada hewan
Otot berfungsi untuk melakukan gerakan dan gerak melalui
koneksi langsung dengan sistem rangka. Fungsi otot yang lain adalah membantu
menghasilkan panas karena reaksi katabolik yang berkaitan dengan aktifitas
otot. Otot juga dapat diubah menjadi berstruktur yang lain seperti organ
listrik pada ikan.
1. Otot polos
Otot polos
memiliki bentuk yang polos, tidak berlurik dan serabut ototnya tidak beraturan
dengan sebuah inti di tengah tengahnya.
2. Otot lurik
Otot lurik
mempunyai serabut yang tidak beraturan dan berlurik-lurik bersel panjang serta
memiliki bnyak sel, otot lurik berada di sepanjang rangka tubuh.
3. Otot jantung
Otot
jantung yang hanya terletak di jantung saja, sama seperti otot polos otot ini
memiliki sebuah inti sel serta bekerja secara lambat, tidak mudah lelah, dan
tidak sadar, bedanya wujud otot jantung adalah berlurik lurik dan memiliki
serabut otot yang beraturan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1. Kumpulan jaringan membentuk suatu organ dan menjadi tubuh suatu organisme.
2. Kumpulan organ membentuk system organ dan menjadi tubuh tumbuhan dan hewan bersel banyak.
3. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda.
4. Dalam praktikum ini dipelajari dan dibahas beberapa organ tubuh vertebrata dengan menekan pada letak dan besarnya organ tersebut terhadap orang lain atau terhadap dinding badannya.
5. Menentukan letak alat-alat yang satu dengan yang lain.
5.2 Saran
Dari hasil praktikum ini penulis menyarankan supaya praktikum dapat ditingkatkan agar pengetahuan tentang jaringan hewan dan tumbuhan semakin meluas. Dan mempertahankan kedisiplinan dalam melaksanakan pratikum
Kesimpulan yang diperoleh pada pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1. Kumpulan jaringan membentuk suatu organ dan menjadi tubuh suatu organisme.
2. Kumpulan organ membentuk system organ dan menjadi tubuh tumbuhan dan hewan bersel banyak.
3. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda.
4. Dalam praktikum ini dipelajari dan dibahas beberapa organ tubuh vertebrata dengan menekan pada letak dan besarnya organ tersebut terhadap orang lain atau terhadap dinding badannya.
5. Menentukan letak alat-alat yang satu dengan yang lain.
5.2 Saran
Dari hasil praktikum ini penulis menyarankan supaya praktikum dapat ditingkatkan agar pengetahuan tentang jaringan hewan dan tumbuhan semakin meluas. Dan mempertahankan kedisiplinan dalam melaksanakan pratikum
http://biologi.blogsome.com/
http://id.images.search.yahoo.com/
nurhidayanto09.wordpress.com
bebas.ui.ac.id
http://id.images.search.yahoo.com/
nurhidayanto09.wordpress.com
bebas.ui.ac.id
What makes making money from sports betting in 2021?
BalasHapusSome of the most popular bets and bonuses offered by online bookmakers are bookmakers' bonuses that give หารายได้เสริม you a great chance of winning big money.