Kamis, 28 Januari 2016

pratikum jaringan HEWAN DAN TUBUHAN



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang1
            Topik yang dipilih dalam tinjauan pustaka ini adalah masalah berfikir dan logika.Walau terkesan sepele namun ternyata hal inilah yang banyak menjadi sumber masalah dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi mahasiswa. Tentang jaringan hewan dan tumbuhan. Untuk melengkapi wacana tentang berfikir akan dibahas juga sedikit mengenai kreativitas dan berfikir lateral yang mempunyai hubungan erat dengan cara kerja fikiran.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
            Sesuai dengan judul ini “JARINGAN HEWAN DAN TUBUHAN”. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diindentifkasi sebagai Jenis-jenis jaringan hewan, enis-jenis jaringan tumbuhan, pembahasn tentang jaringan
Pengamatan terhadap jaringan-jaringan yang menyusun makhlukh hidup sangat diperlukan agar bisa membuktikan tetang teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Selain itu dengan mengadakan praktik lapangan akan membuat suatu objek penelitian menjadi lebih nyata dan lebih objektif.







1.2 Identifikasi masalah
       1.apa yang membedakan sel tumbuhan monokoti dengan sel tumbuhan dikotil?
2. bagaimanakah bentuk sel otot jantung, otot polos, dan lurik?
1.3 Tujuan
1. Mengenal sel tumbuhan monokotil dan dikotil.
2. Membedakan struktur pada kedua sel tersebut.
3. Mengetahui sel otot jantung, polos, dan lurik.
      













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringa-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ.
Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.Menurut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari meristem primer. Sedangkan jaringan sekunder adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel berasal dari meristem sekunder. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan pengangkut (penyokong), jaringan pengangkut (vaskuler), dan jaringan sektoris.
            a. Jaringan pelindung (epidermis)
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, bateng, daun, bunga, dan buah.
            b. Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervarisi dan masih melakukan proses fisiologis.
            c. Jaringan penyokong (penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tubuh.
            d. Jaringan pengangkutt (vakuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.
            e. Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 13 januari 2016 di Laboratorium Pertanian universitas garut.
B. Alat dan Bahan
            1.  Alat yang digunakan
1.      Mikroskop
2.      Pisau kater
3.      Air
4.      Gelas objek
5.      Pivet
2. Bahan
1.      Hewan        :  preparat otot/daging, hepar, limpha usus, tulanh,dll
2.      Tumbuhan   :  akar, batang, daun tumbuhan  monokotil dan dikotil.
C. Prosedur Kerja
1. Pengamatan pada tumbuhan dan hewan
2. Mempelajari bagian-bagian tersebut
3. Gambar bagian-bagian organ yang terlihat dan komunikasikan dengan para asisten
4. Lakukan diskusi dengan asisten atau teman satu kelompok

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 sel dan jaringan pada tumbuhan
Dinding sel, terdiri dari lamela tengah, dinding primer, dinding sekunder (pada sel-sel tertentu). Komponen utama dinding sel adalah selulosa, yang terdiri dari 10.000 unit glukosa yang terjalin berupa benang-benang yang disebut mikrofibril, sedangkan unsur lainnya adalah lignin, suberin, dan kritin.
Protoplas, secara struktural sel dipisahkan kedalam protoplas dan dinding selyang menyelubunginya. Protoplas mengandung macam-macam struktur protoplasma dan benda-benda didalamnya yang tak hidup serta bersifat organik atau anorganik.
Sitoplasma, merupakan zat protoplasma yang berada diluar inti. Selaput plasma. Selaput ini menyelubungi seluruh protoplas termasuk plasmodesmata, tempat yang mungkin terjadi hubungan dengan yang lain.
Perkembangan jaringan primer pada akar sama seperti pada batang. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, dan kemudian daerah diferensiasi, yang terbagi menjadi dua yaitu: daerah pendewasaan jaringan primer dan daerah jaringan yang telah dewasa. Jaringan sekunder pada akar dikotil tumbuh dari kambium. Letak xilem primer tetap ditengah-tengah akar, sedangkan floem primer terdasak ketepi endodemis. Susunan jaringan akar monokotil sama seperti akar dikotil muda, yaitu epidermis,  korteks, dan stele. Seperti pada batang, akar monokotil tidak berkambium, sehingga tidk mempunyai jaringan sekunder. Susunan akar monokotil sedikit berbeda dengan akar tumbuhan dikotil. Pada akar dikotil xilem dilengkapi dengan floem setiap sel endodermisnya dilengkapi dengan pita kaspari yang berfungsi mencegah masuknya dri korteks endodermis. Xilem primer pada akar monokotil ada yang berukuran kecil dan besar yang terletak dibagian tengah akar, dan xilem primer yang ukurannya kecil terletak  sejajar mengelilingi xilem primer yang besar.
Dinding sel tumbuhan memiliki membrane sel dan juga mempunyai dinding sel. Dinding sel pada umumnya tersusun oleh selulosa, bersipat permeable.
Anatomi akar tumbuhan dikotil dan monokotil terdiri atas kulit kayu dan empelur. Empelur muda ditemukan pada batang kayu yang sudah tua, bagian terluar dari batang dikotil adalah kulit kayu yang terdiri dari epidermis, kambium, korteks, dan floem. Sedangkan anatomi monokotil memiliki dining sel tebal, dibagian dalam epidarmis tanaman terdapat jaringan tipis yakni jaringan skelerenkim yang merupakan kulit batang.
Secara anatomi susunan batang monokotil berbeda dengan batang dikotil, pertumbuhan batang dimulai dari meristem apikal, yang akan membelah kemudian sel-selnya memanjang dan selanjutnya akan berdiferensi  menjadi jaringan primer. Yang termasuk jaringan primer adalah bakal daun, tunas ketiak, epidermis, korteks, ikatan pembuluh dan empelur. Ikatan pembuluh berkembangdari prokambium yang berasal dari meristem apikal. Prokambium diantara xilem dan floem  akan berkembang menjadi kambium. Ikatan pembuluh pada dikotil  letaknya teratur, bersama empelur membentuk silinder pusat (stele).
Pada tumbuhan monokotil meristem apikal kecil dan berkembang bakal daun, tunas dan epidermis. Dibawa meristem apikal dan melebar disekelilingnya  terdapat meristem primer yang menebal disebut perifer. Meristem perifer ini berkembang menjadi bagian besar batang yang berisi ikatan pembuluh. Letak ikatan pembuluh pada monokotil tersebar sehingga tidak kelihatan adanya korteks dan silinder pusat.

Daun adalah organ yang terdiri atas babarapa macam jaringan, diantaranya epidermis, parenkim, ikatan pembuluh. Epidermis babarapa daun dilapisi lapisan kutikula. Mulut daun ditemukan pada permukaan bawah daun. Diantara epidermis atas dan epidermis bawah  diisi dua macam jaringan parenkim yaitu jaringan pagar (palisade parenkim) yang mengandung banyak kloroplast dan jaringan bunga karang (spons parenkim) dengan kloroplast yang lebih sedikit, yang keseluruhannya disebet msofil. Ikatan pembuluh pada daun membentuk sistem pertulangan daun.
4.2 sel dan jaringan pada hewan
            Otot berfungsi untuk melakukan gerakan dan gerak melalui koneksi langsung dengan sistem rangka. Fungsi otot yang lain adalah membantu menghasilkan panas karena reaksi katabolik yang berkaitan dengan aktifitas otot. Otot juga dapat diubah menjadi berstruktur yang lain seperti organ listrik pada ikan.
1.      Otot polos
Otot polos memiliki bentuk yang polos, tidak berlurik dan serabut ototnya tidak beraturan dengan sebuah inti di tengah tengahnya.
2.      Otot lurik
Otot lurik mempunyai serabut yang tidak beraturan dan berlurik-lurik bersel panjang serta memiliki bnyak sel, otot lurik berada di sepanjang rangka tubuh.
3.      Otot jantung
Otot jantung yang hanya terletak di jantung saja, sama seperti otot polos otot ini memiliki sebuah inti sel serta bekerja secara lambat, tidak mudah lelah, dan tidak sadar, bedanya wujud otot jantung adalah berlurik lurik dan memiliki serabut otot yang beraturan

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1. Kumpulan jaringan membentuk suatu organ dan menjadi tubuh suatu organisme.
2. Kumpulan organ membentuk system organ dan menjadi tubuh tumbuhan dan hewan bersel banyak.
3. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda.
4. Dalam praktikum ini dipelajari dan dibahas beberapa organ tubuh vertebrata dengan menekan pada letak dan besarnya organ tersebut terhadap orang lain atau terhadap dinding badannya.
5. Menentukan letak alat-alat yang satu dengan yang lain.

5.2 Saran
Dari hasil praktikum ini penulis menyarankan supaya praktikum dapat ditingkatkan agar pengetahuan tentang jaringan hewan dan tumbuhan semakin meluas. Dan mempertahankan kedisiplinan dalam melaksanakan pratikum

DAFTAR PUSTAKA

http://biologi.blogsome.com/
http://id.images.search.yahoo.com/
nurhidayanto09.wordpress.com
bebas.ui.ac.id

1 komentar:

  1. What makes making money from sports betting in 2021?
    Some of the most popular bets and bonuses offered by online bookmakers are bookmakers' bonuses that give หารายได้เสริม you a great chance of winning big money.

    BalasHapus